Minggu, 23 Januari 2011

AJAR , AJUR, AJER

Orang - orang tua khususnya orang jawa sering menasehatkan kepada kita tentan AJAR , AJUR , & AJER . APA MAKSUDNYA ??? ajar berarti dimanapun kita berada kita harus menularkan ilmu kita walaupun cuma sedikit, ajer berarti kita harus bisa menyesuaikan dengan keadaan & perasaan orang yang berada di sekeliling kita, kita harus dapat menunjukkan rasa empati,simpati,duka cita, ataupun suka cita sesuai dengan kondisi orang yang sedang kita hadapi atau dengan kondisi lingkungan sekitar. sedangkan ajer adalah bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada. jika kita berada dikalangan orang awam jangan menampakkan kalau kita adalah orang yang terlalu intelek,& sebaliknya jika kita berada dikalangan orang - orang intelek jangan menunjukkan kebodohan kita,dengan demikian kita dapat membaur dengan orang lain dengan nyaman.yang perlu diketahui lagi adalah setiap orang mempunyai isi kepala & pemikiran yang sangat berbeda sesuai dengan backgroundnya contoh " seorang TNI AU Akan merasa sangat bangga jika dia bisa mengemudikan pesawat tempur yang paling canggih,seorang TNI AD kan bangga jika dia bisa mencapi jabatan tertinggi & mempunyai banyak bawahan dll, setia orang mempunyai sudut pandang sendiri - sendiri tentang hal yang baik baginya dan hal yang dapat membuatnya bangga, JADI JANGAN PAKSA ORANG LAI8N UNTUK MENJADI SEPERTI KITA ATAU MENJADI SEPERTI APA YANG KITA INGINKAN. ..dan sesuaikanlah diri dengan lingkungan karena MENAMPILKAN EKISKLUSIVISME DENGAN LINGKUNGANhanya akan MEMMUNCULKAN GESEKAN & PERSESLIHAN.

Kamis, 09 Desember 2010

PENYAKIT HATI

Sebagai manusia tentunya kita tidak terlepas dengan sifat – sifat tercela, namun sebagai manusia yang beriman hendaknya kita berusaha menjauhkan diri dari berbagai sifat tercela itu dengan cara : Takhliyyah ( membersikkan hati dari sifat tercela ), Tahliyyah ( mengisi hati dengan sifat – sifat yang terpuji ) dan tahalli ( mengaplikasikannya dalam hidup).Pada kali ini saya akan memaparkan tentang takhliyyah.
Sifat – sifat tercela sering disebut juga dengan nama akhlakul mazmumah dan sifat ini akan membawa manusia kepada Muhikat ( segala sesuatu yang akan mencelakakan manusia ), kalangan sufi menyebutnya sebagai Najis ma’nawiyah yang akan mengotori hati manusia, dan akan menimbulkan penyakit – penyakit hati(afatul quub), dan dampaknya lebih lanjut juga dapat menyebabkan penyakit – penyakit jasmaniah/ penyakit fisik.Selain itu, penyakit - penyakit hati dapat melunturkan amal - amal kebajikan yang telah kita perbuat,sangat disayangkan jika amal - amal kita yang telah susah payah kita lakukan(amal shalat,puasa,haji,zakat,sedekah dll) harus luntur atau hilang karena dalam hati kita terdapat penyakit - penyakit hati.Penyakit hati sangat banyak jenisnya, bahkan lebih dari 60 macam, antara lain hasad(iri dengki), haqad(dendam), kibir(sombong), ujub(sombong dalam hati), bukhul(kikir),riya’(pamer), hubbul jah(terlalu cinta jabatan/pangkat), hubbul mal(terlalau cinta harta), tafakhur(menyombongkan keturunan), ghadhab(pemarah),ghibah(menggunjing), namimah(adudomba),kizb(dusta), sharhul kalam(terlalau banyak bicara) dll.Namun untuk kesempatan ini saya hanya akan mencontohkan tentang hasad, untuk penyakit hati yang lain menyusul kemudian.
Hasad adalah membenci ni’mat tuhan yang dianugrahkan kepada orang lain dan menginginkan agar ni’mat tersebut terhapus. Singkat kata hasad adalah sikap sedih jika orang lain bahagi dan senang jika orang lain sengsara/ dalam keadaan susah. Nabi berkata “ Hasad itu memakan segala amal kebajikan,sebagimana api yang membakar kayu bakar “. Ganjaran orang yang bersikap hasad ada lima perkara, pertama selalu sedih/ susah dalam kehidupan karena dia selalu sedih melihat orang lain bahagia, kedua akan beroleh kecelakaan yang tidak dapat tertoong, ketiga beroleh celaan orang lain, keempat akan memdapat murka allah, kelima ditutup untuknya pintu hidayah dan taufik oleh allah swt. Bahakan banyak para ulama’ yang mengatakan “ tiga golongan manusia yang doanya akan tertoak adalah orang yang gemar makan makanan haram, orang yang banyak mengumpat ( menggunjing ) orang lain, orang yang terselip sedikit rasa hasad atau dengki dalam hatinya terhadap orang lain “. Cara untuk mengatasi sifat hasad ini adalah dengan Munafasah atau ghirah , yaitu ketika orang lain beroleh ni’mat allah maka kita tidak dengki tapi ni’mat orang lain itu kita jadikan motivasi agar kita dapat lebih giat berusaha dan berdo’a supaya mendapat ni’mat seperti didadapatkan orang tersebut.Selain itu yang dapat kita lakukan adalah dzikrullah ( selalau mengingat allah dengan berdzikir, karena kata nabi, dzikrullah dapat menghapuska/membersihkan penyakit - penyakit dalam hati.

Rabu, 08 Desember 2010

Do'a Adalah Obat Yang Paling Mujarab......

Doa adalah obat yang paing mustajabah. Dalam buku berjudul “ Peranan Agama Dalam Ilmu Kedokteran “ Prof Aulia dalam keterangannya mengatakan tentang doa sebagai berikut : “ Di antara obat yang sebaik – baiknya untuk penyakit ialah BERBUAT AMAL KEBAJIKAN , BERZIKIR , BERDO’A , MEMOHON DAN MERENDAHKAN DIRI, DAN BERTAUBAT “.Semua ini memiiki pngaruh yang lebih besar daripada obat – obat biasa untuk menoak penyakit dan mendatangkan kesembuhan.
Doa dalah obat yang paing mustajab dan paing ampuh,termasuk diantaranya adalah surah Al – Fatihah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Namun peru diperhatikan bahwa Hal yang benar – banar dapat menjadikan doa sebagai obat yang paling ampuh adalah “ Kadar Penerimaan Bathin serta kepercayaan akan obat kebatinan itu dan manfaatnya “. Oleh karena itu semuanya tergantung keyakinan kita kepada allah. Karena dari allah lah segala sesuatu berasal dan kepadanyalah kita memohon pertolongan melalui do’a. Tarmizi menceritakan dalam sebuah hadist bahwa nabi berkata : “ Barang siapa hendak dibebaskan dalam keadaan kesukaran, hendakalah ia memperbanyak do’a” dan penyakit juga merupakan bentuk kesukaran hidup.
Agar do’a kita menjadi do’a yang benar – benar khusyuk’dan mustajab maka perlu kiranya untuk mengetahui tentang ADAB – ADAB DO’A, Yaitu :
1.Hendaklah mencari waktu – waktu yang baik dan mulia seperti : hari arafah , hari jum’at, bulan ramadhan, pada sepertiga malam terakhir, dan pada waktu sahur pada dini hari.
2.Hendaklah memperhatikan keadaan – keadaan yang baik sepaerti saat sedang sujud dalam shalat, saat hujan mulai turun , antara adzan dan iqamah, sesudah shalat, dan dikala hati sedang sepi.
3.Berdo’a henda dua taknya menhadap ke kiblat, mengangkat ke dua tangan dan mengusapkannya ke muka setelah selesai berdo’a.
4.Merendahkan suara pada waktu mengucapkan do’a , sayup – sayup seperti antara terdengar dan tidak terdengar.
5.Jangan membuat – buat lafaz do’a yang melampaui batas ( lebay )
6.Hendaklah bersikap khusu’, tazarru’ dan khauf ( takut ) / harap – harap cemas.
7.Yakin bahwa do’a tersebut akan dikabulkan oleh allah.
8.Hendaklah do’a itu diulang – ulang sebanyak tiga kali pada bagian – bagian do’a yang penting.
9.Do’a hendaklah dimilai dengan menyebut dan memuji nama allah dan kemudian dilanjutkan dengan shalawat kepada rasulullah Muhammad SAW.
10.Kunci dari dikabulkannya do’a adalah diawali dengan TAUBAT Kepada allah.
Itulah 10 adab do’a dalam kitab ihya’ ulumuddin karangan imam ghazali. Semoga dengan do’a yang benar dan sungguh – sungguh allah berkenan mengabulkan keinginan kita termasuk memberikan kesembuhan atas segala penyakit. .. . .. . . .Amin.